Palangka Raya – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) bersama Kementerian Lingkungan Hidup RI memperkuat sinergi menghadapi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2025 melalui Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar Kamis (7/8/2025) di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng.
Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran menjelaskan, pemantauan udara telah dilakukan menggunakan helikopter bersama Forkopimda. Pada 5 Agustus, pemantauan difokuskan di wilayah barat dan tengah, meliputi Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Katingan, Seruyan, dan Palangka Raya. Sedangkan pada 6–7 Agustus, pemantauan dilakukan di wilayah timur, termasuk Barito Timur, Barito Utara, dan Barito Selatan.
“Langkah ini dilakukan untuk memastikan kesiapan personel, memverifikasi titik api, serta menentukan prioritas penanganan,” ungkap Gubernur.
Gubernur menyoroti tantangan luas wilayah Kalteng ±153.000 km² dan menyampaikan kebutuhan dukungan tambahan dari pemerintah pusat, antara lain helikopter pemantauan tambahan, drone jarak jauh, pusat data dan komando terpadu, serta logistik udara seperti BBM, teknisi, dan pos pantau.
Sementara itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) berpeluang besar dilakukan di Kalteng, mengingat potensi pertumbuhan awan hujan mencapai lebih dari 70%. Sejak 1–5 Agustus 2025, wilayah Kalteng telah menerima curah hujan ringan hingga lebat, mendukung intervensi OMC. Pemantauan Tinggi Muka Air Tanah (TMAT) oleh KLHK menunjukkan 17% stasiun dalam kategori rawan, 8% sangat rawan, dan 2% berbahaya. “Kondisi ini memperkuat urgensi pembasahan lahan gambut sebagai tindakan pencegahan karhutla,” jelasnya.
Rangkaian Rakor ditutup dengan penandatanganan Kesepakatan Bersama Penanggulangan Karhutla 2025 oleh seluruh pemangku kepentingan, termasuk Forkopimda, bupati/wali kota se-Kalteng, dan instansi terkait.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Lingkungan Hidup RI, Hanif Faisol Nurofiq, dan Kepala BNPB RI, Letjen TNI Suharyanto, menyerahkan bantuan peralatan kepada Gubernur Kalteng. Bantuan tersebut meliputi motor karhutla roda 2 dan 3, pompa jinjing 2 HP beserta kelengkapannya, serta alat pelindung diri dan wajah untuk petugas lapangan (SCBA M1).
Dengan langkah terkoordinasi ini, pemerintah pusat dan daerah berkomitmen memastikan penanggulangan karhutla di Kalteng berjalan efektif, berbasis data, dan berkelanjutan.
(Deddy)
0 Comments