PALANGKA RAYA – Wakil Ketua I Komisi II DPRD Kota Palangka Raya, Hap Baperdu, mendorong Pemerintah Kota Palangka Raya untuk segera melakukan modernisasi sektor pertanian guna menarik minat generasi muda terlibat dalam dunia pertanian yang kini semakin ditinggalkan.
Menurutnya, minimnya keterlibatan kaum milenial dalam sektor pertanian menjadi tantangan tersendiri bagi ketahanan pangan di masa depan. Untuk itu, perlu pendekatan baru yang lebih inovatif, termasuk penerapan teknologi pertanian modern, sistem digitalisasi, dan pelatihan berbasis praktik lapangan.
“Kalau masih menggunakan cara-cara lama, jangan harap anak muda mau turun ke sawah. Pemkot harus hadir dengan solusi yang relevan, salah satunya melalui program pertanian berbasis teknologi,” ujar Hap Baperdu.
Ia mencontohkan penggunaan smart farming, pertanian hidroponik, hingga sistem pertanian presisi yang kini mulai diterapkan di berbagai daerah maju. Menurutnya, Palangka Raya memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan modern apabila ada komitmen kuat dari pemerintah daerah dan dukungan anggaran yang memadai.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dunia pendidikan, komunitas petani milenial, dan pelaku usaha pertanian agar modernisasi tidak hanya berhenti di tataran konsep.
“Anak-anak muda kita banyak yang punya semangat dan kreativitas, tinggal diberi ruang dan dukungan yang tepat. Jika ini berhasil, bukan hanya ketahanan pangan yang terjaga, tapi juga lahir petani-petani muda yang mandiri dan berdaya saing,” tambahnya.
Hap juga mendorong agar Dinas Pertanian Kota Palangka Raya menyusun roadmap pertanian modern jangka menengah yang terukur dan melibatkan stakeholder dari hulu ke hilir. Menurutnya, pertanian bukan hanya soal produksi, tetapi juga pengolahan, pemasaran, hingga akses pasar digital.
“Kita harus ubah cara pandang. Pertanian itu bisa keren, bisa maju, dan bisa jadi masa depan anak muda. Tinggal bagaimana kita menata ulang sistemnya,” pungkasnya. (DEDDI)
0 Comments