Kalteng

BPSDM Kalteng Terapkan Blended Learning dalam Pelatihan Pengelolaan Dana BOS 2025

Palangka Raya – Dalam upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran aparatur, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kalimantan Tengah menerapkan sistem blended learning — kombinasi antara pembelajaran tatap muka dan daring — dalam Pelatihan Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun 2025.

Metode ini memungkinkan peserta memperoleh pengalaman belajar interaktif sekaligus fleksibel, menyesuaikan dengan tuntutan pekerjaan aparatur di era digital. Para peserta dapat mengikuti materi pelatihan baik secara langsung maupun melalui platform daring, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efisien tanpa mengurangi kualitas interaksi.

Kepala BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah, Nunu Andriani, menegaskan bahwa pendekatan blended learning merupakan bagian dari transformasi pelatihan ASN agar lebih adaptif terhadap teknologi dan tantangan birokrasi modern.

“Dengan metode ini, aparatur tidak hanya mendapatkan materi secara efektif, tetapi juga dilatih untuk lebih fleksibel, mandiri, dan responsif terhadap perkembangan teknologi serta tuntutan kerja di pemerintahan saat ini,” ujar Nunu. pada Rabu (6/8/2025)

Pelatihan ini juga menjadi bagian dari strategi besar Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui visi “Kalteng BERKAH” dan program Huma Betang Cerdas, yang menitikberatkan pada pembangunan sumber daya manusia unggul dan berkarakter, termasuk melalui pendidikan gratis, insentif guru, dan pembangunan rumah guru di daerah terpencil.

Dengan penerapan blended learning, Pemprov Kalteng berharap pengelolaan Dana BOS menjadi lebih profesional, transparan, dan berdampak langsung bagi peningkatan mutu pendidikan di Bumi Tambun Bungai.

(Deddy)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments