PALANGKA RAYA – Di tengah upaya mendorong ketahanan pangan lokal dan penguatan ekonomi kerakyatan, Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Arif M. Norkim, menegaskan dukungannya terhadap pembangunan dan pengembangan fasilitas pembenihan ikan di wilayah kota.
Menurutnya, pembenihan ikan bukan sekadar urusan teknis peternakan air, melainkan salah satu pondasi kecil dari rantai ekonomi rakyat yang lebih besar dan berdampak langsung pada pemenuhan gizi keluarga.
“Fasilitas pembenihan ikan itu ibarat jantung dari ekosistem perikanan air tawar. Kalau ini kita bangun dengan benar, dampaknya bisa terasa mulai dari nelayan kecil, pelaku UMKM, sampai anak-anak kita yang butuh asupan protein,” ujarnya.
Arif menyebut potensi Kota Palangka Raya dalam pengembangan sektor perikanan air tawar cukup besar, baik dari sisi ekologi maupun minat masyarakat. Namun, kelemahan selama ini justru ada di sektor hulu — yakni terbatasnya pasokan benih ikan yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Jangan sampai masyarakat mau budidaya, tapi kesulitan benih. Ini yang harus kita siapkan dari awal. Pemerintah harus hadir melalui fasilitas pembenihan yang terstruktur dan terkelola baik,” katanya.
Lebih lanjut, ia menilai fasilitas pembenihan juga bisa menjadi pusat edukasi warga, termasuk generasi muda, untuk mengenal potensi perikanan lokal secara langsung. Hal ini menurutnya selaras dengan semangat kemandirian pangan daerah.
DPRD, kata Arif, siap mendorong kebijakan dan anggaran yang mendukung pengembangan sektor ini, selama ada komitmen berkelanjutan dari pihak eksekutif dan dinas teknis.
“Ini bukan proyek sekali jadi. Harus ada perencanaan jangka panjang, pendampingan ke petani ikan, dan sinergi dengan program ketahanan pangan daerah,” pungkasnya.
(DEDDI)
0 Comments