Kalteng

Pemprov Kalteng Perkuat Kesiapan Operasional Bandara Tjilik Riwut Jelang Nataru 2025-2026

​​​​​Palangka Raya - Menyambut momentum Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menegaskan komitmennya dalam mendukung penguatan layanan dan pengamanan operasional di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. 

Dukungan ini diwujudkan melalui kehadiran perwakilan Pemprov pada Rapat Koordinasi Posko Nataru yang digelar di Ruang Rapat Kahayan, Gedung Administrasi PT Angkasa Pura Indonesia KC Bandara Tjilik Riwut, Kamis (11/12/2025).

Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk perwakilan Dinas Perhubungan, Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik Provinsi Kalteng, serta stakeholder terkait seperti Kepolisian, TNI, BMKG, Basarnas, dan pihak maskapai. 

Pertemuan ini menjadi ajang penting untuk mematangkan persiapan layanan dan pengamanan selama masa puncak arus penumpang Nataru yang diprediksi akan meningkat signifikan.

Plt. General Manager PT Angkasa Pura Indonesia KC Bandara Tjilik Riwut, I Made Darmawan, menjelaskan bahwa seluruh bandara di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura Indonesia ditetapkan dalam status siaga 24 jam mulai 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026. Status ini bertujuan untuk memastikan kelancaran operasional bandara, termasuk fleksibilitas jam operasional guna mendukung kebutuhan penerbangan tambahan dan layanan darurat.

“Antisipasi terhadap lonjakan penumpang telah kami lakukan secara menyeluruh, mulai dari penyiapan fasilitas, personel, hingga prosedur penanganan darurat. Kami ingin memastikan perjalanan masyarakat selama Nataru berlangsung dengan aman dan nyaman,” ujarnya.

Berdasarkan proyeksi PT Angkasa Pura Indonesia, puncak arus keberangkatan diperkirakan terjadi pada 24 Desember 2025 dengan jumlah penumpang mencapai 3.750 orang, sedangkan puncak arus kedatangan diprediksi pada 4 Januari 2026 dengan 3.758 penumpang. Dibandingkan dengan periode Nataru sebelumnya, diperkirakan ada kenaikan sekitar 6 persen untuk pergerakan pesawat dan 12 persen untuk jumlah penumpang.

Berbagai strategi operasional telah disiapkan, meliputi pengecekan rutin fasilitas keselamatan dan alat operasional, kesiapan personel dengan sistem standby 24 jam, pengaturan jam operasional yang fleksibel, serta peningkatan prosedur kesehatan dan publikasi informasi real-time kepada masyarakat. Simulasi kesiapan juga rutin dilakukan, termasuk uji fungsi generator set dan pemeriksaan sistem pencahayaan landasan pacu.

Untuk menghindari keterlambatan, koordinasi intensif dengan AirNav Indonesia, maskapai penerbangan, dan unsur keamanan bandara terus dilakukan. Pihak bandara juga menyiapkan rekayasa alur penumpang di terminal dan pengaturan akses kendaraan agar tidak terjadi kemacetan.

Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan, Bandara Tjilik Riwut mengimplementasikan program ImpaCX (Improved Passenger Experience) yang mencakup Safe Space, Clean Environment, Positive Interaction, Efficient Process, dan Reliable Facilities. Program ini bertujuan memberikan pengalaman terbaik bagi seluruh penumpang.

Selama periode Nataru, bandara juga menyajikan berbagai kegiatan hiburan tematik seperti Kids Christmas Carol, Parade Santa, serta Live Musik yang berlangsung dari 25 hingga 31 Desember 2025. Layanan Customer Service Mobile juga aktif pada 19 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.

Di sisi lain, Kepala BMKG Kalimantan Tengah, Agung Sudiono, mengingatkan potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi selama periode Nataru. Curah hujan menengah hingga tinggi disertai angin kencang dan petir diperkirakan dapat memengaruhi fase lepas landas dan pendaratan pesawat.

Beberapa wilayah seperti Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Katingan, Kapuas, Pulang Pisau, dan Palangka Raya berpotensi mengalami hujan lebat yang dapat berdampak pada operasional penerbangan dan akses menuju bandara.

BMKG meminta seluruh pihak terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat koordinasi guna menjaga keselamatan dan kelancaran arus transportasi udara selama musim Nataru.

Dengan sinergi yang kuat antara Pemprov Kalteng, PT Angkasa Pura Indonesia, BMKG, dan stakeholder lainnya, diharapkan pelayanan dan keamanan di Bandara Tjilik Riwut dapat berjalan optimal, memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam melaksanakan aktivitas mudik dan liburan Natal dan Tahun Baru.

(Era Suhertini)

You can share this post!

0 Comments

Leave Comments